Penjelasan ungkapan The politic of salt not the politic of lipstic dari moh hatta mengenai sila pertama dari pancasila

artikelnya akan mencoba menunjukkan bahwa Hatta secara konsisten adalah seorang nasionalis religius, tapi orang yang juga menolak gagasan negara Islam. Lahir di sebuah keluarga Muslim yang taat, Hatta tumbuh dan selalu menjadi seorang Muslim yang taat sepanjang hidupnya. Tapi dia menjadi seorang Muslim yang taat tidak pernah menjadi masalah baginya untuk menjadi pendukung nasionalisme Indonesia yang cerdik. Jika ada, itu malah mendorong pendirian nasionalisnya. Ketika kemerdekaan Indonesia masih dalam tahap persiapan awal tahun 1940an, dia menjelaskan bahwa dia menerima Pancasila sebagai dasar negara masa depan, terutama ketika "Kepercayaan kepada Tuhan" akhirnya dijadikan prinsip pertama dari dasar negara ini. .