pidato bahasa inggris dan terjemahannya tentang pergaulan bebas
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban Reux11
Assalamualaikum, wr. Wb.
I thank God for giving me the opportunity to stand on this pulpit.
We, who currently sit as the educator should know that Indonesian teenagers are being threatened. Their future is in danger. Why do I say that? It is based on the fact that many teenagers of Indonesia have exceeded their age. At their young age, I often see them smoking, then there is a lot of data shows that they are pregnant out of the marriage due to promiscuity.
The bad moral that we usually see nowadays is a motorcycle gang that do so many damage to public facilities; then there is another one that consistently performed by Indonesian teenagers, namely brawl.
Social intercourse is the thing which should be guarded very well. Our children have not been able to sort out which ones are good and which ones are bad. So I invite the educators here to work together in order for guiding our students to get the best moral education. When the moral education they get is in a high quality, then I’m sure they will able to avoid all forms of incitement moral evil out there.
So, we can not only provide the academic education. If we continue to focus only on academic education, then the intensity of moral education will be reduced and our students are not able to be an intelligent including admirable.
When we teach in the classroom, it’s better to provide a few minutes to advise our students, so that they are able to obtain a moral sufficiently. The division of the existing education system in the classroom should be 50:50. 50 percent is the academic education, while 50 percent is moral education. When the technique is run consistently, I believe Indonesian students will be better in the future and promiscuity will be reduced.
I have not found any other ideas I want to express. So, thank you to those of you who have listened to my vision.
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Terjemahannya:
Assalamualaikum, wr. Wb.
Saya ucapkan terima kasih kepada Allah SWT karena telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berada di mimbar ini.
Kita saat ini duduk sebagai seorang pendidik seharusnya mengetahui bahwa remaja Indonesia sedang terancam. Masa depan mereka sedang berada di dalam bahaya. Kenapa saya berkata begitu? Ini berdasarkan banyak fakta bahwa pergaulan remaja Indonesia telah melampaui batas usia mereka. Di usia yang masih muda, sering saya lihat mereka merokok, kemudian ada banyak data yang menunjukkan bahwa mereka hamil di luar nikah akibat pergaulan bebas.
Kerusakan moral lainnya yang biasa kita lihat adalah geng motor yang melakukan kerusakan-kerusakan terhadap fasilitas umum, kemudian ada satu lagi yang konsisten dilakukan oleh remaja Indonesia, yaitu tawuran.
Pergaulan merupakan sesuatu yang harus kita jaga dengan baik. Anak-anak kita belum mampu untuk memilah mana yang baik dan yang buruk. Sehingga saya ajak pendidik yang ada ada disini untuk bersama-sama membimbing siswa kita untuk mendapatkan pendidikan moral yang terbaik. Ketika pendidikan moral yang telah mereka dapatkan kualitasnya begitu tinggi, maka saya yakin mereka mampu terhindar dari segala bentuk hasutan kejahatan moral yang ada di luar sana.
Kita tidak bisa hanya memberikan pendidikan akademis. Jika kita terus berfokus pada pendidikan akademis, maka intensitas pendidikan moral akan berkurang dan siswa kita tidak mampu menjadi seorang yang cerdas dan mulia.
Ketika kita mengajar di kelas, adalah baik apabila kita menyediakan waktu beberapa menit untuk menasihati siswa. Sehingga mereka mampu mendapatkan pendidikan moral yang cukup. Pembagian sistem pendidikan yang ada di kelas seharusnya 50 berbanding 50. 50 persen adalah pendidikan akademis sedangkan 50 persen adalah pendidikan moral. Saat teknik tersebut kita jalankan dengan konsisten, saya yakin pendidikan Indonesia akan lebih baik dan pergaulan bebas akan semakin berkurang.
Ketika berdiri di sini, saya belum menemukan ide lain yang ingin saya ungkapkan. Jadi, terima kasih untuk Anda yang telah mendengarkan visi saya.
Assalamualaikum. Wr. Wb.