Tolong tuliskan ringkasan Dari film G-30S/PKI Tolong cepet ya!! Makasih
Sejarah
Tian1505
Pertanyaan
Tolong tuliskan ringkasan Dari film G-30S/PKI Tolong cepet ya!! Makasih
2 Jawaban
-
1. Jawaban AgusSapdiman
Ringkasannya yaitu
a. PKI pada masa demokrasi terpimpin semakin disegani karena selalu berusaha menjadi pendukung kebijakan pemerintah. PKI semakin diuntungkan dengan pemberlakuan kebijakan seperti Nasakom yang menempatkan PKI sebagai kekuatan yang sah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Politik konfrontasi yang dilancarkan Indonesia semakin memperkuat kedudukan PKI. PKI tampil dengan menggelorakan kampanye Ganyang Malaysia yang kemudian menjadi andalan presiden untuk membina hubungan dengan negara-negara komunis dan menggalang politik poros.
Pada massa itu juga terjadi persaingan PKI dengan Angkatan Darat yang disebabkan oleh perbedaan ideologi dan kepentingan. PKI berkepentingan merintisberdirinya negara komunis, sedangkan Angkatan Darat sebagai kekuatan pertahanan negara berkepentingan mengamankan Pancasila. Persaingan ini semakin meningkat menjelang tahun 1965. PKI pada masa ini melakukan beberapa tindakan provokasi sebagai berikut :
a. Pada akhir tahun 1963 PKI melancarkan aksi sepihak di Pulau Jawa, Sumatra Utara, dan Bali dengan menghasut kaum petani dan butuh untuk mengambil alih tanah dan menggalang demonstrasi untuk menuntut kenaikan upah.
b. Para pendukung PKI dalam melakukan kegiatannya mengancam dan melakukan tindakan kekerasan terhdap individu dan kelompok yang menjadi sasaran untuk menciptakan suasana penuh pertentangan dalam masyarakat.
c. Pada bulan Januari 1965, PKI mengemukakan gagasan pembentukan Angkatan Kelima yang menuntut agar buruh dan petani dipersenjatai dengan tujuan untuk membentuk kekuatan militer di bawah pengaruhnya.
d. Pada bulan Mei 1965 PKI mengeluarkan desas-desus berdasarkan Dokumen Gilchrist yaitu adanya Dewan Jenderal dalam tubuh Angkatan Darat yang akan merebut kekuasaan negara dengan bantuan Blok Barat khususnya Amerika Serikat. Tuduhan tersebut dibantah oleh Angkatan Darat dan sebaliknya Angkatan Darat menuduh PKI akan melakukan perbutan kekuasaan.
Beredarnya desas-desus dan adanya berita semakin memburuknya kesehatan Presiden Soekarno meningkatkan ketegangan di kalangan pemimpin politik nasional yang mencapai puncaknya pada tanggal 30 September 1965.
- Jalan peristiwa:
TNI Angkatan Darat dianggap oleh PKI sebagai penghalang utama untuk mewujudkan cita-citanya, yaitu menjadikan Indonesia sebagai negara komunis. Oleh karena itu, PKI merencanakan suatu tindakan untuk menghabisi para perwira Angkatan Darat yang menghalangi cita-citanya. Pada tanggal 30 September 1965 dini hari sekelompok militer yang menamakan diri Gerakan 30 September yang dipimpin oleh Letkol Untung melakukan tindakan penculikan dan pembunuhan terhdapa sejumlah perwira tinggi Angkatan Darat. Para perwira Angkatan Darat yang menjadi korban dari peristiwa G 30 S/PKI adalah:
a. Letjen Achmad Yani
b. Mayjen M. T. Haryono
c. Mayjen R. Suprapto
d. Mayjen S. Parman
e. Brigjen Sutoyo Siswomiharjo
f. Brigjen D. I. Panjaitan
g. Lettu Pierre Tendean
Dalam peristiwa tersebut KSAB Jenderal A.H. Nasution menjadi sasaran G 30 S/PKI berhasil meloloskan diri, tetapi ajudannya Lettu Piere Tendean ditangkap dan putrinya Ade Irma Suryani tertembak.
Dalam pemberontakan tersebut, PKI menguasai dua sarana komunikasi, yaiut RRI dan kantor Telekomunikasi. PKI selanjutnya menyiarkan pengumuman tentang Gerakan 30 September yaitu:
a. PKI telah melakukan gerakan yang ditujukan kepada perwira tinggi anggota dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta terhadap pemerintah.
b. Mengeluarkan dekrit pembentukan Dewan Revolusi
c. Mendemisioner Kabinet Dwikora
d. Menghapus pangkat jenderal dan pangkat tertinggi dalam ABRI dan menggantinya dengan Letnan Kolonel.
Selain di Jakarta, PKI juga melancarkan pemberontakan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. PKI melakukan pembunuhan terhadap Kolonel Katamso (Komandan Korem 072/Yogyakarta) dan Letkol Sugiyono (Kepala Staf Korem 072/Yogyak -
2. Jawaban DiandrKhalilR02
jawabannya:
Indonesia berada dalam kekacauan. Rakyat hidup dalam kemiskinan, sementara yang kaya memamerkan kekayaan mereka. Presiden Soekarno (Umar Kayam) sedang sakit dan hampir mati. Sementara itu, konsep politiknya, Nasakom (nasionalisme, agama, dan komunisme) telah menyebabkan pertumbuhan besar anggota PKI. Partai yang mencoba melakukan kudeta pada tahun 1948 ini telah menyerang dan membunuh orang di seluruh negeri. Presiden yang telah melemah juga dimanipulasi oleh partai ini. PKI telah merekayasa cerita, berdasarkan Dokumen Gilchrist yang palsu, bahwa Dewan Jenderal sedang mempersiapkan kudeta bila Soekarno mati. Aidit (Syubah Asa), Syam, dan kepemimpinan Partai Komunis diam-diam berencana untuk menggunakan ini sebagai alasan untuk kudeta mereka sendiri. Pangkat dan barisan anggota Partai ini menerima penjelasan dari pimpinan, dan dengan bantuan para prajurit dan perwira yang "berpikiran-maju" (sebagian besar dari Angkatan Udara), bekerja untuk mengumpulkan kekuatan Partai. Mereka berencana untuk menculik tujuh jenderal (yang dikatakan sebagai anggota Dewan Jenderal), merebut kota, dan mengamankan Soekarno. G30S yang baru diberi nama kemudian memulai pelatihan. Para anggota sayap kanan dalam Angkatan Darat yang tidak menyadari kudeta yang akan terjadi ini, hidup bahagia dengan keluarga mereka. Pada saat mereka menyadari bahwa ada sesuatu yang salah, mereka sudah terlambat.
Abdul Haris Nasution digambarkan melarikan diri dari upaya kudeta tersebut dengan melompati tembok.
Pada malam 30 September-1 Oktober, tujuh unit dikirim untuk menculik para jenderal yang terkait dengan Dewan Jenderal tersebut. Nasution berhasil melarikan diri melompati tembok, sementara atase militer Pierre Tendean datang berlari keluar, memegang pistol; Tendean dengan cepat ditangkap, dan ketika ditanya di mana Nasution, mengaku dirinya adalah jenderal tersebut. Yani, yang melawan, tewas di rumahnya; Mayor Jenderal MT Haryono mendapat nasib yang sama. Kepala Jaksa Militer Sutoyo Siswomiharjo, Mayjen Siswondo Parman, dan Letnan Jenderal Soeprapto ditangkap. Brigadir Jenderal DI Pandjaitan ikut dengan rela, tetapi ketika dia berdoa terlalu lama sebelum memasuki truk dia dibunuh. Mayat dan tahanan yang dibawa ke kamp G30S/PKI di Lubang Buaya, di mana para korban yang tersisa disiksa dan dibunuh. Tubuh mereka kemudian dilemparkan ke dalam sumur. Pagi berikutnya, anak buah Letnan Kolonel Untung mengambil alih kantor RRI dan memaksa staf di sana untuk membaca pidato Untung (Bram Adrianto) yang menyatakan bahwa G30S telah bergerak untuk mencegah kudeta oleh Dewan Jenderal dan mengumumkan pembentukan "Dewan Revolusi". Anak buah G30S/PKI lain pergi ke istana untuk mengamankan presiden tetapi menemukan bahwa ia telah pergi meninggalkan istana. Di pangkalan Halim, Presiden berbicara dengan para pemimpin G30S dan menyatakan bahwa ia akan mengambil kontrol penuh dari Angkatan Darat. Pidato radio lain kemudian segera dibacakan, menguraikan komposisi Dewan Revolusi yang baru dan mengumumkan perubahan hierarki Angkatan Darat. Para pemimpin G30S mulai merencanakan pelarian mereka dari Halim, yang harus dilakukan sebelum tengah malam.
Soeharto (Amoroso Katamsi), yang dibangunkan pagi buta, membantah pengumuman Untung, menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada Dewan Jenderal dan membuat catatan-catatan tambahan tentang hakikat G30S. Karena ada kekosongan kekuasaan dengan meninggalnya Yani, Soeharto mengambil kendali sementara Angkatan Darat dan mulai merencanakan serangan-balik dengan anak buahnya; namun bagaimanapun dia tidak mau memaksakan pertempuran. Dia malah menyatakan bahwa ia akan memberikan pengumuman lewat radio, yang disampaikan setelah pasukan yang setia kepadanya merebut kantor RRI. Pengumuman ini menguraikan situasi kala itu, menggambarkan G30S sebagai kontra-revolusioner, dan menyatakan bahwa Angkatan Darat akan berurusan dengan kudeta ini. Tak lama kemudian para pemimpin kudeta melarikan diri dari Halim, dan pasukan Soeharto merebut kembali pangkalan udara tersebut. Beberapa waktu kemudian, pasukan di bawah kepemimpinan Soeharto menyerang sebuah markas G30S/PKI. Sementara tentara yang berafiliasi dengan PKI melawan, pimpinan Partai lolos dan melarikan diri, berencana untuk melanjutkan perjuangan mereka di bawah tanah.
maaf kalau salah