jlaskan pengetian gaya bahasa majas dan sebutkan 4 contoh kelompok gaya bahasa menurut gorys keraf
B. Indonesia
mufdiahishak7274
Pertanyaan
jlaskan pengetian gaya bahasa majas dan sebutkan 4 contoh kelompok gaya bahasa menurut gorys keraf
1 Jawaban
-
1. Jawaban arimariati
Gorys Keraf (2002:113), gaya bahasa merupakan cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas
yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Lebih lanjut disebutkan bahwa sebuah gaya bahasa yang baik harus mengandung tiga unsur, meliputi kejujuran, sopan-santun, dan menarik.
Menurut Gorys Keraf, gaya bahasa dibagi menjadi Perbandingan, Pertentangan, Pertautan dan Perulangan.
1.Perbandingan
-Metafora : Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh : Semangat juangnya berkobar, tak gentar menghadapi musuh.
-Personifikasi : Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
Contoh : Hembusan angin di tepi pantai membelai rambutku.
-Alegori : Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh : Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
-Simbolik : Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh : Ia adalah kembang desa di kampung ini.
-Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh : Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
2.Pertentangan
-Hiperbola : Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
Contoh : Gedung-gedung perkantoran di kota-kota besar telah mencapai langit.
-Litotes : Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
Contoh : Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.
-Ironi : Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
Contoh : Suaramu merdu seperti kaset kusut.
-Paradoks : Majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh : Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
-Antitesis : Majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh : Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
3.Pertautan
-Alusi : Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh : Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
-Metonimia : Majas yang menggunakan ciri atau label dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh : Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat).
-Sinekdoke : Majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdoke dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pars pro toto dan totem pro parte.
Pars pro toto ialah majas yang menggunakan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhan.
Contoh:
Setiap kepala mendapatkan hadiah Rp 100.000,00. Kata kepala mengandung arti orang.
Totem pro parte ialah majas yang menggunakan nama keseluruhan sebagai pengganti nama bagian.
Contoh :
Dalam pertandingan sepakbola kemarin Indonesia mengalahkan Malaysia dengan angka 2-1. Kata Indonesia untuk menyebut kesebelasan sepakbola Indonesia.
-Eufemisme : majas yang merupakan ungkapan halus sebagai ungkapan yang dirasakan kasar, kurang sopan, atau kurang menyenangkan.
Contoh : Semoga arwah para pahlawan yang telah mendahului kita diterima di sisi Tuhan.Arti kata mendahului kita ialah meninggal dunia.
4.Perulangan
-Aliterasi : Majas yang menggunakan kata-kata dengan bunyi awal yang sama (purwakanti).
Contoh : Dara damba daku datang dari danau duga dua duka diam di diriku.
-Repetisi : Majas yang berupa pengulangan kata atau kelompok kata yang sama, dengan maksud menarik perhatian atau lebih menegaskan.
Contoh : Dengan modal ketekunan, kita akan meraih cita-cita. Oleh sebab itu, sekali lagi ketekunanlah yang perlu kalian tingkatkan