disuruh bikin drama tentang norma, misal: norma agama shalat bercanda (ada 8 orang di satu kelompok, semua harus berperan) tolong bikinin nazkahnya terserah nor
PPKn
VerVero
Pertanyaan
disuruh bikin drama tentang norma, misal: norma agama shalat bercanda (ada 8 orang di satu kelompok, semua harus berperan) tolong bikinin nazkahnya terserah norma apa sama tolong bikinin skripnya
1 Jawaban
-
1. Jawaban Rainet
Naskah Drama
“Palu Hakim”
Tokoh cerita
1. Anggit Surya sebagai Jaksa Gumi
2. Desy Annisa sebagai Hakim
3. Mardatilla sebagai Miss Kimmy (keluarga tersangka)
4. M. Faturazzan sebagai Muhammad Oye (pemuda terdakwa)
5. Nugraheni sebagai Ani (keluarga korban)
6. Rika Handaruni sebagai Saksi
Palu Hakim
Persidangan
Jaksa : Pada hari sekian bulan sekian tahun 2013, hari sekian bulan sekian, pemuda ini bernama Muhammad Oye, telah menghilangkan nyawa seorang wanita bernama Anu. Atas nama keadilan, saudara Oye kami tuntut dengan hukuman 50 tahun penjara atau seterusnya. Demikian tuntutan kami.
Hakim : Betulkan saudara melakukan tuduhan tersebut?
Pemuda : Lupa.
Hakim : Apakah anda punya bukti-bukti saudara jaksa?
Jaksa : Ada, seorang saksi.
Hakim : Dia mau disumpah?
Jaksa : Ya seharusnya mau.
Hakim : Apa keterangan mereka benar?
Jaksa : Benar, masuk akal dan tidak ada bukti-bukti yang menyanggahnya.
Hakim : Itu saja alasan anda?
Jaksa : Juga karena saya yakin bahwa orang ini bersalah.
Hakim : Alasan lain?
Jaksa : Tidak, untuk sementara itu sudah cukup. Kecuali kalau dia bisa membantah.
Hakim : Apakah saudara mau membantah?
Pemuda : Iya iya dong...
Hakim : Saudara merasa tidak melakukan kejahatan?
Pemuda : Ee.. tidak.
Hakim : Tapi saudara mabuk?
Pemuda : Iyap.
Hakim : Saudara dengan sadar mabuk?
Pemuda : Benar sekali.
Hakim : Kalau sadar, kok tau kalau sedang mabuk?
Pemuda : Biasa, Bu. Galau, anak muda. (sambil mengedipkan mata ke arah hakim)
Hakim : (memegang kepala sambil bete, muka merah, gak tau ini marah, ikutan galau, apa lupa teks nya, ahahah.. balik ke cerita)
Pemuda : Kenapa Bu? Galau kaya saya ya?
Hakim : Kalau iya kenapa?
Pemuda : Galau kenapa, Bu?
Hakim : Kepo banget sih kamu. Gara-gara kamu tau!
Pemuda : Wow.. santai Bu, daripada galau ikutan mabuk saja sama saya.
Hakim : Habis mabuk ngapain emangnya?
Pemuda : Nanti ikut saya bunuh bapaknya si Anu.
Hakim : Wo.. Lha eeedaaan-eeedaaan...
Pemuda : Sudah-sudah bu.
Hakim : Oh iya, khilaf. Jaksa, dimana saksi matanya? Panggilkan!
Jaksa : Saksi silakan masuk.
Datanglah saksi hidup yang gugup dan agak grogi setengah kebelet pipis. (Diperagakan dengan tingkah kaku)
Hakim : Silakan duduk di kursi anda, Saksi.
Saksi : Terima kasih.
Hakim : Hey Saksi, apakah anda melihat dengan kepala, mata, dan anggota tubuh anda yang lain saat pemuda ini membunuh wanita bernama Anu?
Saksi : (Diam agak lama, sambil clingak-clinguk) Waduh.. Maaf maaf sekali saya agak lupa...
Hakim : Waduh.. Bisa kacau seperti ini. Puyeng-puyeng kepala ini. (sambil minum air putih)
Saksi : Eh Bu Bu.. saya ingat sekarang!
Hakim : (tersedak) Uhuk.. Uhuk.. ya ya.. Apa? Apa? Utarakan apa yang anda ingat, cepat keburu anda lupa lagi.
Saksi : Yang saya lihat pemuda itu memakai baju merah kotak-kotak bergambar Jokowi dan dia sedang... eeem... sedang (clingak-clinguk, sambil garuk garuk kepala), maaf saya kok mendadak lupa lagi ya Bu.
Hakim : Lupa, Lupa lagi? Aduh aduh..
Ya sudah, sidang ini akan saya tunda dan akan dilaksanakan kapan-kapan saja jika sempat. (mengetukkan palu) dok.. dok.. dok..
Di luar pengadilan.
Keluarga : Wah, bagaimanapun caranya aku harus bisa bebasin adikku yang paling lucu Oye dari hukuman 50 tahun penjara. Minimal hingga tinggal 3 bulan penjara. Terlebih bisa bebas. (ngomong sendiri).
(Keluarga, berjalan menuju ruangan jaksa.)
Keluarga : Maaf permisi Pak Jaksa Agung yang sangat dimuliakan oleh terpidana kasus korupsi, narkoba, pembunuhan, hingga penculikan (terutama penculikan anak Nazar dan Muzdallifah). Kenalkan saya Miss Kimmy.
Jaksa : (melirik sambil malas-malas di meja kerjanya) Ya.. (terkejut) Subhanallah, ternyata ada bidadari yang salah mendarat di bumi. Oh iya, ada apa nona manis?
Keluarga : Anda kan jaksa yang sedang menangani kasus pembunuhan wanita bernama Anu. Nama anda pasti Jagum, alias Jaksa Gumi.
Jaksa : Wah betul sekali, ya ampun pasti bidadari-bidadari khayangan juga pada kenal aku. Ada yang bisa saya bantu, Nona?
Keluarga : Anda tau apa ini? Barang yang saya bawa ini meski hanya selembar, dapat membuat anda menikmati Paris, Roma, dan London, menikmati liburan mewah disana. Di cek ini sudah lengkap, dari sewa hotel, kendaraan, hinggan bon makan (ya meski cuma makan nasi kucing). Dan ini, koper ini di dalamnya berisi Rp 10 Milyar. Ini dapat membuat anda kaya mendadak. Semua akan mendadi milik anda. Bagaimana? Tertarik Gum?
Jaksa : (Memperhatikan dengan tatapan nakal) Em, saya bukannya menolak tawaran yang anda berikan, Nyonya. Hanya saja....
Keluarga : Kurang banyak?
Jaksa : Tidak, maaf tapi saya tidak bisa menerima uang yang tidak halal ini.
jadikan aku jawaban yang terbaik pliss..